Character Education in Ranup Lampuan Dance: A Critical Study of Non-Verbal Communication

Authors

  • Fathul Futuh Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Indonesia
  • Al Farahil A’la Universitas Gadjah Mada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.18196/jiee.v1i1.2

Keywords:

Dance, Ranup Lampuan, Non-verbal Communication, Aceh

Abstract

The Ranup Lampuan dance was created by Yuslizar in Banda Aceh in 1959. Yuslizar’s Ranup Lampuan dance is danced to honor and welcome guests officially. In the show, seven female dancers wear traditional clothes and dance with gentle movements while carrying a puan and betel as a sign of respect. This dance is full of meanings and values that reflect the uniqueness of the culture and customs of the Acehnese in honoring guests. This study will look at the meaning of non-verbal messages contained in the Ranup Lampuan dance through the choreography of the movements and clothing used. This research was conducted on the younger generation of dancers, musicians and dance fashion stylists of Ranup Lampuan. This research uses descriptive qualitative research with a phenomenological approach. The results show that the non-verbal message of the Ranup Lampuan dance movement, which is danced regularly, uniformly, gentle, and graceful with a beautiful smile throughout the performance, has a non-verbal meaning that implies “rumeh muka” which means friendly in welcoming guests, and implies cohesiveness and cooperation, as well as Islamic values related to procedures for honoring guests in every activity of Acehnese life. Non-verbal messages through the clothes worn can be seen from the choice of colors, uniformity of clothing, selection of dance accessories, and clothing equipment used in the Ranup Lampuan dance reflecting courage, cohesiveness, beauty, neatness, attractiveness and diversity and Islamic values in Acehnese.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, R. (2018). Makna tari ranup lampuan dengan pemberian uang di dalamnya, bagi masyarakat Banda Aceh. [Master thesis, ISI Yogyakarta]. Institutional Repository Institute Seni Indonesia Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/4158/

Ahmad, K. B. (2011). Acehnologi. Banda Aceh: Bandar Publishing.

Al-Albani, M. N. (2010). Kriteria busana muslimah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i. Astono, S. (2006, June 2022). Apresiasi seni tari dan musik. Jakarta: Yudhistira.

BBC News Indonesia. (2011) UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111124_sama nunesco

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1981). Kesenian Tradisional Aceh. (Hasil lokakarya 4 s.d. 8 Januari 1981 di Banda Aceh). Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1986). Ensiklopedia Musik dan Tari Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Pusat penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Interisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah,

Fitriani, F. (2020). Pendidikan kearifan lokal untuk anak usia dini melalui tari ranup lampuan pada anak di TKIT Athfal Al Qur’aniyyah Kota Banda Aceh. Jurnal Buah Hati, 7(2), 152-168. https://doi.org/10.46244/buahhati.v7i2.1182

Hadi, Amirul. (2010). Aceh sejarah, budaya, dan tradisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Ibrahim, I. (1992). Pelestarian ranup lampuan sebaga tari persembahan di Daerah Istimewa Aceh. Banda Aceh: Sanggar Tari Cut Nyak Dhien Meuligoe NAD.

Jazuli, M. (2008). Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang: Unesa University Press.

Jazuli, M. (2014). Sosiologi Seni: Pengantar dan Model Studi Seni Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusnadi, K., Kusrini, E., Amanah, A., Kuedirgo, K., Daru, D. (2009). Penunjang pembelajaran seni tari untuk SMP dan MTs. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Liliweri, A. (2017). Komunikasi antar-personal. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Majid, A. (2007). Syariat Islam dalam Realitas Sosial: Jawaban Islam terhadap Masyarakat di Wilayah Syariat. Banda Aceh: Yayasan PeNA dan Ar-Raniry Press.

Mufid, M. (2015). Etika dan filsafat komunikasi cet. 4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Restian, A. (2017). Pembelajaran seni tari indonesia & mancanegara. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Saebani, B. A. (2009). Metode Penelitian Hukum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono, S. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Alfabeta.

Zuriana, C. 2011. Makna Ragam Gerak Dan Nilai-Nilai Budaya Tari Ranup Lampuan (Penelitian Mandiri Pada Program Studi Sendratasik FKIP Unsyiah). Jurnal Mentari, 14(1).

JIEE 2

Downloads

Published

2023-01-30